Share This Article
Perkembangan teknologi yang sangat cepat membuat teknologi penyimpanan terus mengalami peningkatan. Paling baru, hadir sebuah pengembangan dari SSD yang bernama SSD NVMe. Lalu, apa perbedaan SSD SATA dan NVMe? Manakah yang lebih unggul?
Banyak orang mengatakan bahwa SSD NVMe memiliki banyak keunggulan daripada SSD SATA yang merupakan teknologi sebelumnya. Namun, apakah benar demikian? Seberapa menguntungkan menggunakan NVMe daripada SATA? Mari kita simak pembahasannya berikut ini:
Perbedaan SSD SATA dan SSD NVMe
Meskipun sama-sama merupakan SSD, namun SSD vs NVMe tentu memiliki perubahan yang cukup jauh. Beberapa aspek yang menjadi pembeda dari kedua jenis SSD ini akan kita bahas pada daftar berikut ini:

Kecepatan transfer adalah perbedaan yang paling mencolok dari keduanya. Dimana sebagai teknologi yang paling mutakhir, SSD NVMe tentu memiliki kecepatan yang jauh lebih tinggi daripada pendahulunya, yakni SSD tipe SATA.
SSD tipe SATA memang bisa dikatakan lebih unggul daripada teknologi HDD yang masih menggunakan bagian bergerak. Kecepatan SATA jika dibandingkan dengan HDD adalah 5 kalinya. Namun jika dibandingkan dengan NVMe, tentu jauh berbeda.
SSD NVMe memiliki kecepatan 5 kali lebih cepat daripada SSD SATA. Dengan begini, dapat ditarik kesimpulan bahwa SSD NVMe lebih cepat 25 kali daripada HDD. Jadi jika Anda sekarang masih memakai HDD pada komputer, maka akan sangat terasa perbedaannya ketika bermigrasi ke HDD NVMe.
Kecepatan tinggi yang dimiliki oleh SSD NVMe tidak terlepas dari penggunaan utilitas PCIe 3.0. Sebuah teknologi yang juga digunakan untuk menghubungkan kartu grafis dan komponen pheripheral komputer lainnya.
Sedangkan SSD tipe SATA masih menggunakan konektor SATA seperti yang sudah pada laptop dan PC pada umumnya. Namun dengan digunakannya teknologi lama ini, menjadikan SSD SATA lebih kompatibel dengan lebih banyak perangkat laptop dan PC.
Manajemen antrian dan perintah dari SSD tipe ini juga jauh lebih baik dibandingkan SSD SATA. Tak heran, kecepatan yang dimilikinya pun sangat tinggi.
Baik penyimpanan dari SSD SATA maupun SSD NVMe sebenarnya tidak jauh berbeda. Sebab, keduanya merupakan memori hardisk yang digunakan untuk laptop atau PC. Jadi, pabrikan setiap merk yang memproduksi kedua jenis teknologi ini mengeluarkan kapasitas yang berbeda-beda tergantung pasar.
SSD SATA dan NVMe tersedia dengan kapasitas 120 GB sampai 2 TB. Bahkan ada juga yang lebih dari itu. Namun yang banyak beredar di pasar dan memiliki demand tinggi adalah kapasitas di bawah 1 TB hingga 1 TB.
Jika Anda sedang mencari SSD dengan budget terbatas, Anda bisa memilih SSD SATA karena dengan kapasitas yang sama, SSD jenis ini lebih murah hingga 2 kali lipat. Namun, tentu saja ini sepadan dengan performa yang dihasilkannya.
Akan tetapi jika Anda punya cukup dana, SSD NVMe adalah pilihan yang tepat. Perbedaan akan sangat terasa terutama ketika melakukan aktivitas-aktivitas yang berat pada PC.
Setiap teknologi hard drive memiliki manajemen antrean dan perintah (command) masing-masing. SSD vs NVMe memiliki perbedaan yang sangat signifikan pada sektor ini. SSD tipe SATA hanya mampu memproses 32 perintah saja dalam satu antrean.
Sedangkan SSD NVMe jauh lebih tinggi dengan 64 ribu perintah dalam satu antrean, dan dapat menampung 64 ribu antrean sekaligus dalam satu waktu. Perbedaan yang sangat mencolok, bukan? Ini juga yang membuat perbedaan kecepatan antar kedua teknologi SSD ini terpaut jauh.
Jika selama ini Anda masih menggunakan HDD untuk aktivitas komputasi sehari-hari, tentu sudah merasakan bagaimana kecepatan dari hard drive lama tersebut. Begitu nanti Anda sudah menggunakan SSD lonjakan performa akan sangat terasa.
Kedua jenis SSD ini pun juga memiliki perbedaan performa saat digunakan akibat perbedaan teknologi dan kecepatan yang dimiliki. Jika ingin melihat perbedaannya, mungkin akan lebih terlihat saat dipakai untuk melakukan aktivitas berat.
Contoh ketika mengedit video. SSD NVMe akan jauh lebih cepat saat melakukan rendering. Mengaplikasikan efek pun akan terasa semudah copy paste saat di dokumen. Lalu selanjutnya Anda juga bisa mencobanya dengan membuat 3D desain. NVMe akan sangat memudahkan rendering di sini.
Pada sisi gaming, hal yang paling terasa adalah saat loading. Saat dilakukan testing pada game Red Dead Redemption 2, HDD menghasilkan 20 detik loading, sedangkan SSD SATA hanya membutuhkan 11 detik saja. SSD NVMe lebih cepat lagi karena hanya membutuhkan 3 – 5 detik saja.
Namun, yang perlu diingat bahwa penggunaan SSD dengan teknologi tinggi hanya akan meningkatkan proses baca dan tulis dari sistem. Tidak ada efek yang signifikan terhadap grafik dan processing. Jadi, jika kartu grafis dan RAM Anda belum memadai, akan terjadi bottleneck dan gaming sulit berjalan lancar.
Kecepatan performa dari SSD SATA dan SSD NVMe juga sangat terasa pada saat PC atau laptop melakukan booting. Jika menggunakan HDD, Anda harus menunggu 30 detik atau bahkan satu menit hanya untuk menghidupkan PC, maka dengan SSD Anda hanya membutuhkan waktu beberapa detik saja.
SSD SATA bisa mempersingkat waktu booting sampai 10 detik. Sedangkan untuk SSD NVMe, kecepatan booting bisa meningkat pesat. PC bisa siap digunakan dalam waktu 3-7 detik saja.
Waktu di atas merupakan waktu perkiraan dan rata-rata. Pada aplikasi sebenarnya, bisa lebih cepat atau lebih lama tergantung kondisi laptop atau PC Anda.
Perlu diingat bahwa untuk merasakan performa SSD di bagian booting ini, Anda wajib menginstall sistem operasi yang Anda pakai pada SSD. Jika Anda menggunakan sistem penyimpanan hybrid HDD + SSD, maka pastikan HDD hanya digunakan untuk penyimpanan saja.
Perbedaan kualitas tentu akan membawa perbedaan harga, begitu juga dengan SSD. Sebagai SSD dengan kecepatan lebih tinggi, harga SSD NVMe 2 kali lipat lebih tinggi daripada harga SSD SATA.
Untuk kapasitas 128 GB, harga SSD NVMe berkisar antara Rp 400 sampai Rp 500 ribu. Sedangkan harga SSD SATA hanya Rp 200 sampai Rp 300 ribuan saja. Harga tersebut bisa berbeda-beda tergantung merk.
Kecepatan tinggi yang dimiliki oleh SSD NVMe membawa konsekuensi tersendiri. Jika digunakan pada kondisi top performa, SSD NVMe berpotensi mengalami overheat. Ini membuat pengguna SSD jenis ini harus membeli kipas atau pendingin tambahan.
Berbeda dengan SSD SATA yang cenderung lebih stabil di sisi suhu karena pekerjaan yang tidak begitu berat. Anda juga tidak perlu menambah pendingin jika menggunakan SSD jenis ini.
Ditinjau dari perbedaan SSD SATA dan NVMe di atas, terlihat bahwa masing-masing teknologi ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Bijaklah dalam memilih, sesuaikan dengan budget dan kebutuhan komputasi Anda. Jadi, pilihan Anda jatuh pada SSD SATA atau NVMe?