Share This Article
Umumnya, terdapat 2 jenis penyimpanan di laptop, yaitu HDD dan SSD. Penyimpanan SSD kini lebih disukai karena dinilai sangatlah stabil untuk digunakan, sehingga tak heran banyak orang yang ingin tahu cara migrasi OS ke SSD.
Hal ini karena masih banyak laptop yang menggunakan HDD sebagai basis operasionalnya. Oleh karena itu, mereka ingin memindahkan OS ke SSD agar laptop menjadi lebih stabil.
Apa Itu Migrasi OS?
Secara garis besar, laptop yang akan diganti penyimpanannya, maka semua data di dalam laptop juga akan ikut dipindahkan. Namun, untuk data software atau data operasional laptop tidak bisa dipindahkan begitu saja, karena akan mengalami gagal fungsi nantinya.
Sebenarnya ada beberapa cara untuk memindahkan OS ini, akan tetapi migrasi OS menjadi cara termudah yang bisa dilakukan. Bahkan di sini pengguna tidak perlu lagi melakukan instal ulang bila ingin menggunakan penyimpanan SSD baru ini.
Namun, perlu diperhatikan bahwa migrasi OS hanya dapat dilakukan di Windows 7 ke atas, sehingga bila laptop atau PC masih dibawah Windows 7. Usahakan lakukan upgrade Windows terlebih dahulu agar proses migrasi berhasil dilakukan.
Meskipun tidak ada patokan pasti penggunaan Windows minimal, namun sudah banyak yang membuktikan bahwa Windows 7 ke bawah belum support migrasi OS. Bahkan saat melakukan migrasi sering gagal atau macet di tengah-tengah proses migrasi.
3 Cara Migrasi HDD ke SSD
Migrasi OS dari HDD ke SSD sendiri juga memiliki beberapa cara, baik menggunakan EASUS, Minitool Partition Wizard, ataupun dengan AOMEI. Tentunya setiap cara memiliki kelebihan masing-masing yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan.

Cara yang paling sering digunakan ialah dengan menggunakan EASEUS, karena ia dinilai lebih mudah dan cepat untuk dilakukan. Nah, berikut cara lengkapnya:
- Unduh dan instal dahulu aplikasi EASUS Todo Backup di PC atau laptop, dimana aplikasi ini bisa didapatkan secara gratis di sini.
- Selanjutnya pasang aplikasi di laptop atau PC yang akan di migrasi OS.
- Bila sudah terinstal, jalankan aplikasi tersebut di laptop.
- Setelah masuk ke halaman utama aplikasi, klik bagian menu yang ada di kiri atas layar laptop.
- Di sini carilah opsi clone, lalu tekanlah opsi tersebut.
- Otomatis pengguna akan diarahkan menuju halaman cloning, dimana akan tampil semua penyimpanan yang ada di laptop.
- Pilihlah penyimpanan HDD yang ingin di clone, misalnya Disk-C.
- Maka klik penyimpanan tersebut, lalu tekan tombol next.
- Setelah itu, pilihlah tempat disk baru untuk menyimpan atau menyalin data dan klik tombol next.
- Apabila sudah muncul halaman cloning, di sini tekanlah tombol procced.
- Silahkan Tunggu beberapa saat sampai proses cloning nya selesai.
- Dari sini pengguna bisa memasukkan SSD, maka semua data yang tersimpan beserta OS sudah bisa langsung digunakan.

Selain itu cara migrasi OS ke SSD dengan Minitool Partition Wizard juga tak kalah populernya. Cara ini juga dikenal karena dapat melakukan migrasi dengan sempurna. Caranya sendiri seperti ini:
- Mula-mula unduhlah aplikasi Minitool Partition Wizard, dimana aplikasinya bisa didapatkan secara gratis di sini.
- Setelah itu, ekstrak file yang sudah diunduh, lalu lakukan penginstalan aplikasi tersebut di laptop atau PC.
- Bila sudah terinstal, langkah selanjutnya buka atau jalankan aplikasinya.
- Di bagian menu utama, pilihlah opsi migrate OS to SSD or HDD Wizard yang ada di menu kiri layar PC.
- Selanjutnya pilih penyimpanan HDD yang ingin diganti, maka akan muncul halaman persetujuan.
- Pilihlah opsi A dan klik next untuk melakukan migrasi dari disk tersebut ke SSD.
- Di menu selanjutnya pilihlah penyimpanan untuk menampung semua data HDD secara sementara, dimana hal ini bisa dilakukan di Disk 2.
- Klik next lagi, lalu akan muncul pilihan copy data sesuai kebutuhan.
- Di sini centang opsi nomor 1 dan opsi align partitions to 1 MB.
- Tekan next dan proses migrasi akan berlangsung.
- Tunggulah beberapa saat hingga proses migrasi selesai, lalu tekan finish untuk keluar dari halaman migrasi.
- Setelah itu, klik opsi apply untuk mengaplikasikannya langsung ke laptop.
- Dari sini lepaskan HDD dari perangkat, kemudian gantilah dengan SSD yang telah disiapkan sebelumnya.
- Bila sudah selesai, maka proses migrasi telah berhasil dan pengguna bisa langsung menggunakan laptop tanpa melakukan instal ulang lagi.
- Karena semua data operasional atau OS sudah di copy, sehingga laptop tetap bisa berjalan seperti semula meskipun telah diganti penyimpanannya ke SSD.

Ada pula cara migrasi OS ke SSD dengan AOMEI, dimana cara ini bisa dilakukan apabila laptop tidak mendukung kedua cara sebelumnya. Dengan begitu, maka pengguna bisa menggunakan cara berikut ini:
- Unduhlah terlebih dahulu aplikasi AOMEI, dimana aplikasinya bisa di unduh di sini.
- Selanjutnya instal aplikasi tersebut di laptop atau PC.
- Bila sudah terpasang, buka atau jalankan aplikasi di laptop.
- Setelah ada di halaman utama aplikasi AOMEI, masuklah ke bagian menu yang ada di kiri layar PC.
- Di sini pilihlah Disk Operation dan pilih opsi Disk clone.
- Otomatis akan muncul pilihan opsi untuk melakukan cloning, dimana pilihlah opsi clone disk quickly dan tekan tombol next.
- Setelah itu, pilihlah disk yang akan di clone, misalnya Disk 1 yang berisi HDD.
- Tekan next untuk melanjutkan, lalu akan muncul lagi pilihan untuk penyimpanan destinasi data tersebut.
- Di sini pengguna bisa menggunakan disk 2 sebagai destinasi penyimpanan sementara dan klik next untuk melanjutkan proses cloning.
- Selanjutnya pilihlah jenis cloning yang diinginkan, misalnya fit partition to entire disk.
- Centang opsi tersebut, lalu klik next untuk melanjutkan.
- Bila sudah, maka akan muncul halaman informasi cloning. Dimana periksalah semua data yang ada.
- Apabila sudah sesuai keinginan, tekanlah tombol proceed.
- Otomatis proses cloning akan mulai berjalan.
- Tunggulah beberapa saat hingga proses cloning selesai, lalu tekanlah finish untuk keluar dari halaman cloning.
- Dari sini bukalah penyimpanan HDD yang ada di laptop atau PC, kemudian ganti dengan penyimpanan SSD.
- Bila sudah diganti, maka proses migrasi OS ke SSD sudah selesai dilakukan.
- Walaupun tidak melakukan instal ulang sekalipun, OS laptop atau PC sudah bisa berjalan seperti biasanya.
- Karena data yang tersimpan di destinasi disk akan otomatis pindah ke penyimpanan SSD yang baru dimasukkan tersebut.
- Dengan begitu, semua data software atau sistem operasional yang ada akan tetap sama dengan sebelum penyimpanan HDD diganti dengan SSD.
- Oleh karena itu, laptop atau PC bisa langsung digunakan untuk berbagai kebutuhan atau aktivitas seperti biasanya.
Cara migrasi OS ke SSD sebenarnya cukup mudah untuk dilakukan, mengingat sudah ada banyak aplikasi yang bisa digunakan untuk migrasi OS. Apalagi sebagian besar aplikasi mendukung hampir semua jenis laptop yang ada saat ini.